Dasar-dasar Elektronika Daya


Pemakaian bahan semikonduktor semakin luas dalam sistem tenaga listrik, baik sebagai perangkat konversi tenaga listrik maupun sebagai perangkat pengatur otomatis. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi semikonduktor, khususnya thyristor sehingga komponen ini mampu memodulasi daya dengan range yang sangat lebar. Thyristor atau silicon controlled rectifier (SCR), diciptakan pertama kali oleh Bell Laboratories di U.S.A. 1957 dan diperkenalkan dipasaran pertama kali oleh General Electric Company pada tahun itu juga. Dan secara komersial mulai dipergunakan pada tahun 1960. 

Dari keluarga komponen thyristor, SCR, dan TRIAC adalah komponen yang biasa dipergunakan pada rangkaian daya, sedang komponen lainnya, seperti DIAC, LASCR, SCS, SBS dan lain-lainnya merupakan komponen rangkaian penyulut untuk mengkonduksikan SCR yang memerlukan arus penyulut besar, apabila komponen-komponen ini dipergunakan sebagai osilator relaksasi.

Kehadiran thyristor bagi dunia industry sangat menguntungkan terutama dalam segi ekonomi, reliabilitas dan pemakaian ruang. Thyristor itu sendiri dapat menggantikan perangkat industry seperti:
  1. Thyratron
  2. Mercury Arc Converter
  3. Ignitron 
  4. Penguat magnetic
  5. Motor generator set
  6. Autotransformer
  7. Rheostat, dan lain-lain.

Seiring dengan itu, berkembang pula pengetahuan elektroteknik yang menggunakan bahan semikonduktor daya dalam melakukan tenaga listrik untuk disesuaikan dengan kebutuhan beban. Pengetahuan yang membahas masalah ini dikenal dengan nama Elektronika Daya.

Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar